[30/01/2024] Desa Cibuyur memiliki permasalahan terkait pengolahan sampah, berupa daun kering. Masih banyak masyarakat yang membakar sampah di sekitar lingkungan rumah, padahal hal tersebut akan menyebabkan polusi udara yang tidak baik bagi kesehatan. Untuk itu diperlukan adanya pengoptimalan sampah dengan cara pembuatan pupuk kompos organik. Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk mendukung pertumbuhannya. Pupuk kompos berbahan dasar organik adalah salah satu pupuk organic yang biasanya dipakai pada bidang pertanian untuk mengurangi pemakaian pupuk anorganik.
Pupuk organik dihasilkan melalui proses fermentasi. Pupuk kompos tersebut dapat mendukung penyuburan tanah di Desa Cibuyur, Kabupaten Pemalang terlebih lagi mayoritas mata pencaharian masyarakat Desa Cibuyur adalah pertanian. Pemupukan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memperbanyak unsur hara pada tanah sehingga tanah memiliki sifat kimia, fisik, serta biologi yang baik dan berkualitas yang dapat mempengaruhi hasik produksi pertanian. Pembuatan pupuk kompos menggunakan EM4 (Effective Microorganism) 4 sebagai aktivator guna mempercepat proses pengomposan dalam kurun waktu 20-30 hari.
Agar masyarakat Desa Cibuyur, Kabupaten Pemalang dapat mengoptimalkan dan memanfaatkan sampah organik untuk pembuatan pupuk kompos, maka Amalia Tri Hastuti dari program studi Teknik Kimia Universitas Diponegoro yang merupakan mahasiswa KKN Desa Cibuyur, Kecamatan Warungpring, Kabupaten Pemalang melakukan sosialisasi dan demonstrasi secara langsung kepada masyarakat yang berlokasi di salah satu rumah warga Desa Cibuyur. Kegiatan dilakukan pada hari Senin, 29 Januari 2024. Bahan yang digunakan yaitu sampah organic berupa daun kering, EM4 (Effective Microorganism) 4, molase, dan air. Sedangkan alat yang digunakan yaitu plastik wadah pengomposan, pengaduk, ember, dan gelas ukur.
Prosedur pembuatan pupuk kompos yiatu siapkan alat dan bahan. Sampah organik sebaiknya dicacah terlebih dahulu untuk mempercepat proses pelapukan. Kemudian larutkan EM4 : molase : air dengan perbandingan 1:2:10. Lalu campurkan larutan EM4, molase, dan air dengan sampah organik, kemudian ikat plastik dan letakkan di tempat yang terhindar dari sinar matahari. Pupuk kompos yang sudah jadi dicirikan dengan terjadinya perubahan warna coklat kehitaman, kadar air pupuk kompos 50-60%, dan terjadinya penyusutan berat kompos.